Pria Paruh Baya Gantung Diri di Sungai Kakap, Diduga Depresi Karena Sakit Tak Kunjung Sembuh

Diposting pada

PONTIANAK MEDIA.CO.ID, Kubu Raya – Seorang pria ditemukan meninggal dengan dugaan gantung diri di rumah kontrakan Jalan Pemuda Gang Keluarga, Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya, Senin (14/8/2023) pukul 14.45 WIB. Korban berinisial AK (59) warga Jalan Komyos Sudarso, Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat, diduga mengalami depresi berat hingga mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Kubu Raya AKBP Arief Hidayat melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya Aiptu Ade mengungkapkan, setelah mendapatkan keterangan dari saksi-saksi, korban ditemukan dalam keadaan tewas tak bernyawa dengan posisi tergantung dengan seutas kabel di dalam rumah kontrakannya pada hari Minggu (13/8/2023) pukul 12.00 Wib, saat salah seorang saksi hendak menumpang masak di rumahnya.

” Saat diketuk berkali-kali itu tidak ada jawaban, namun saksi menaruh rasa curiga, ia pun memanggil tetangganya, nah pada saat membuka jendela samping di dapur saksi melihat korban dalam posisi tergantung di depan kamar mandi,” ujar Ade, Selasa (15/8/23).

” Kemudian saksi berinisial LR ini menghubungi Polsek Sungai Kakap untuk melaporkan peristiwa itu, kemudian menghubungi Tim Inafis Polres Kubu Raya.

Ade mengungkapkan, Tim Inafis yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP dan melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas Sungai Kakap, Kepala Desa dan Ketua RT setempat. Diketahui korban ini tinggal sendiri dan satu anaknya bekerja di luar kota dan saksi LR ini teman dari anak korban yang di mintai tolong menjaga korban.

” Korban meninggal dunia, pihak kepolisian pun menghubungi keluarga korban dan hasil dari komunikasi petugas dan pihak keluarga, korban ini ada memiliki riwayat penyakit lambung, adanya cairan di dalam hati dan kekurangan albumin yang sudah lama diidapnya dan tak kunjung sembuh, hingga membuat korban depresi, korban ditemukan pada saat LR datang ke rumah korban untuk memasakan makanan untuk korban,” ungkapnya.

” Menurut keterangan saksi, korban jarang keluar rumah dalam kurun waktu 8 bulan terakhir ini dan lebih sering menutup diri, namun korban ada mengeluhkan penyakitnya kepada saksi,”sambung Ade

Ade menyebut, Petugas Puskesmas yang melakukan pemeriksaan awal di tempat kejadian perkara (TKP) menegaskan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Selanjutnya, pihak korban menolak untuk diotopsi dan jenazah korban telah dibawa ke Yayasan Koalisi Sungai Raya oleh keluarganya untuk prosesi pemakaman.

Atas kejadian tersebut pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan mendalam mengenai kronologis dan alasan pasti yang membuat korban mengambil tindakan tersebut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *