PONTIANAKMEDIA.CO.ID, PARIMO – Sulteng, seorang remaja berusia 15 tahun menjadi korban pemerkosaan oleh sekelompok pria, termasuk seorang yang disebut-sebut sebagai oknum anggota Brimob. Namun, hingga saat ini, oknum Brimob tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi karena kurangnya bukti yang cukup.
Kronologi kejadian ini dimulai saat korban membawa bantuan logistik dari kampung halamannya di Poso untuk korban banjir di Parimo pada tahun 2022. Setelah itu, korban tidak kembali ke Poso setelah berkenalan dengan salah satu pelaku, yang kemudian menjanjikan pekerjaan di Parimo.
“Pelaku mengiming-imingi korban dengan pekerjaan di rumah makan atau pekerjaan apa saja. Namun, ternyata tidak ada pekerjaan tersebut,” ungkap Salma, pendamping hukum korban dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (UPT DP3A) Sulteng.
Diduga pemerkosaan terjadi setelah itu dengan jumlah pelaku sebanyak 11 orang. Para pelaku yang saling mengenal juga diduga menukar korban dengan narkoba jenis sabu, serta mengancam korban dengan senjata tajam.
“Menurut korban, dia dibarter, namun belum jelas apakah dibarter dengan narkoba atau barang lain. Kemungkinan kami mengerti bahwa barang yang dibarter mungkin berupa narkoba karena beberapa pelaku saling mengenal,” tambah Salma.
Kasus ini terungkap setelah korban mengeluh sakit pada bagian kemaluannya. Dalam keadaan tak tahan dengan perbuatan keji para pelaku, korban akhirnya berani menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada orang tuanya pada Januari 2023.
“Pada Januari 2023, korban merasa sakit dan akhirnya mengungkapkan kepada orang tuanya bahwa dia pernah mengalami perlakuan serupa dengan seorang pria. Dia memberitahu orang tuanya bahwa dia merasa ada gangguan pada organ reproduksinya,” ujar Salma.
Korban saat ini menjalani perawatan dan akan menjalani operasi tumor rahim setelah dirujuk ke rumah sakit di Kota Palu pada Rabu, 31 Mei 2023. Namun, korban kembali mengeluh sakit pada bagian perut dan kemaluan, sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di UGD rumah sakit Palu.
Salma juga mengonfirmasi bahwa kesehatan korban terganggu setelah mengalami pemerkosaan oleh 11 terduga pelaku. Pemeriksaan medis menunjukkan adanya gangguan reproduksi pada korban.
Kapolres Parimo, AKBP Yudy Arto Wiyono, mengungkapkan bahwa pemerkosaan ini terjadi di beberapa lokasi di Parimo mulai dari April 2022 hingga Januari 2023